Atlantis-misteri benua yang hilang

Minggu, 04 Maret 2012

 Jika kita bicara misteri, maka salah satu misteri yang cukup asyik untuk di bicarakan adalah mengenai Benua Atlantis.
Benua ini bisa dikatakan legenda dan mitos, karena sampai detik ini belum ada bukti kongkrit tentang benar tidaknya keberadaan benua Atlatis ini.

Kisah Atlantis hadir dari tangan seorang filusuf dan ahli matematika dari Yunani bernama Plato. Plato yang diperkirakan lahir sekitar abad 427 SM adalah pendiri dari Akademi Platonik di Athena, sekolah tingkat tinggi pertama di dunia barat. Ia adalah murid Socrates. Hal itu yang membuatkan jalan pikiran Plato pun banyak dipengaruhi oleh aliran Socrates. Plato adalah guru dari Aristoteles. Plato disebutkan meninggal ketika sedang menulis pada sekitar abad 347 SM.

Atlantis - Sejarah Benua Atlantis

Dalam 2 buku karya Plato, Timaeus dan Critias, disebutkan tentang keberadaan Benua Ajaib ini. Dalam buku-buku tersebut Plato menyebutkan bahwa Atlantis terhampar "di seberang pilar-pilar Herkules, dan memiliki angkatan laut yang sangat kuat". Disebutkan bahwa Benua Atlantis hilang tenggelam ditelan lautan hanya dalam waktu 1 hari 1 malam.

Dikutip dari buku Timaeus :
Di hadapan Selat Mainstay Haigelisi, ada sebuah pulau yang sangat besar, dari sana kalian dapat pergi ke pulau lainnya, di depan pulau-pulau itu adalah seluruhnya daratan yang dikelilingi laut samudera, itu adalah kerajaan Atlantis. Ketika itu Atlantis baru akan melancarkan perang besar dengan Athena, namun di luar dugaan, Atlantis tiba-tiba mengalami gempa bumi dan banjir, tidak sampai sehari semalam, tenggelam sama sekali di dasar laut, negara besar yang melampaui peradaban tinggi, lenyap dalam semalam.

Plato
Selain dari buku-buku Plato, tidak ada catatan khusus mengenai benua Atlantis ini, yang membuat sebagian besar orang menganggap kisah Atlantis adalah kisah Fiksi atau mitos belaka. Namun ada beberapa catatan yang bisa disebutkan menyangkut tentang Atlantis. Diantaranya tulisan Proclus, salah satu sejarahwan kuno Yunani tentang kepergian Crantor (murid dari murid Plato, Xenocrates), berkelana ke Mesir dan menemukan prasasti berisikan sejarah Atlantis tertulis dalam huruf heroglif.

Catatan lebih modern datang pada abad ke-19, dimana beberapa sarjana Amerika, dimulai dari Charles Etienne Brasseur de Bourbourg, Edward Herbert Thompson dan Augustus Le Plongeon, menyatakan bahwa Atlantis berhubungan dengan peradaban Maya dan Aztek.

Beberapa sejarahwan modern yang mempercayai keberadaan Atlantis menyebutkan bahwa Pulau seperti Sardinia, Kreta dan Santorini, Sisilia, Siprus dan Malta; kota seperti Troya, Tartessos, dan Tantalus (di provinsi Manisa), Turki; dan Israel-Sinai atau Kanaan bisa menjadi indikator keberadaan Atlantis. Letusan besar Gunung Thera pada abad ke-17 atau ke-16 SM telah menimbulkan tsunami sangat besar yang diduga para ahli telah menghancurkan peradaban Minoa di sekitar pulau Kreta yang semakin meningkatkan kepercayaan bahwa bencana ini mungkin juga merupakan bencana yang menghancurkan Atlantis disaat yang bersamaan.

Keberadaan Atlantis yang mulai dipercaya kebenarannya membuat banyaknya spekulasi tentang lokasi sebenarnya atlantis ini, ada yang berpendapat bahwa Atlantis berlokasi di Eropa Utara, Kepulauan Canary, selat Gibraltar Antarktika, Indonesia, dibawah Segitiga Bermuda, dan Laut Karibia.

Entah mana yang benar. Apakah Atlantis benar-benar ada, ataukah Atlantis sekedar mitos dan kisah dongeng untuk membuai anak ke alam mimpinya di saat malam-malam yang sepi. Semuanya kembali kepada sang pengusung kisah Benua Atlantis ini : Plato. (sumber dan rujukan : Wikipedia).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews